Disini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang “sahabat “. Kenapa disaat terjatuh, kita ingin seseorang memeluk kita atau sekedar menemani kita? Mengapa juga ketika disakiti, kita inginkan seseorang untuk tempat kita mengadu?
Memang….
kita semua begitu tidak menyukai penderitaan, meski kita tahu tidaklah mungkin bisa lepas darinya. Meski kita semua tahu hidup hanyalah ritme bergantian antara kesedihan dan kesenangan. Walau kita sadar kebahagiaan hanya milik orang-orang yang pernah menderita dahulu . Dan tiap orang pastilah punya arti sendiri dalam memaknai penderitaan dan kebahagiaan.
Mencari sahabat itu ga semudah kita membalikkan telapak tangan. Semua itu butuh proses yang cukup lama. Kita harus mengenal dia. Minimal kita harus tau sifat sifat yang ada pada dirinya. Aku terus mencoba untuk mencari sahabat, bukan PACAR. Pacar ???